RIO DE JANEIRO, suaramerdeka.com - Perjuangan tim panahan putra Indonesia kandas di Olimpiade 2016 setelah takluk dari tim Amerika Serikat (AS) di babak perempat final nomor beregu di Stadion Sambodromo, Rio de Janeiro. Indonesia kalah 6-2 dari AS yang menyebabkan peluang untuk memperpanjang nafas di kompetisi tertutup.
Menempati peringkat 10 pada babak kualifikasi, Riau Ega Agatha dan kawan-kawan sebenarnya memperlihatkan penampilan yang menjanjikan di babak pertama. Mereka menundukkan Taiwan yang menempati unggulan tujuh dengan angka 6-2. Tapi, undian yang tidak terlalu menguntungkan membuat tim Merah Putih harus bertemu tim Paman Sam di perempat final.
Kalah 57-51 di set pertama, trio Ega, Hanif Wijaya, dan Hendra Purnama menyamakan angka di set berikutnya berkat empat bidikan 10. Pada set ketiga, Indonesia kalah tipis 57-56. Sayangnya, Ega mengawali set keempat dengan nilai tujuh, disusul Hanif yang juga mendapat nilai tujuh. Dan, Indonesia kalah 56-51 di set keempat.
Pelatih Deni Trisjanto mengatakan secara teknik para pemanahnya sudah sempurna. “Tim putra memang luar biasa. Selama ini, belum pernah ada tim putra (Indonesia) yang pernah lolos ke Olimpiade. Menurut saya, prestasi ini sudah bagus karena kita bisa masuk perempat final, hanya saja kita harus mengakui keunggulan Amerika Serikat,” kata Deni.
Deni menjelaskan bahwa secara mental seharusnya tidak ada masalah, namun semua hal bisa terjadi. “Secara teknis, tidak ada masalah karena saya melihatnya bukan perkenaannya tapi teknisnya. Kalau teknisnya bagus, lepas bisa kenanya bagus. Tadi juga begitu, teknisnya bagus tapi pada saat lepas goyang. Ya memang bisa begitu karena detak jantung, atau karena yang lain,” ucapnya lagi.
Ega, Hanif, dan Hendra masih memiliki kesempatan pada nomor individu yang akan dimulai Senin (8/8), begitu juga Ika Yuliana di bagian putri.
(Arif M Iqbal / CN26)