JAKARTA, suaramerdeka.com – Petenis ganda andalan Indonesia, Justin Barki/Christopher Rungkat gagal menjuarai turnamen tenis internasional bertajuk Combiphar Tennis Open 2017.
Pada partai final yang digelar di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (15/4), andalan tuan rumah tersebut takluk dari duet Jepang, Soichiro Moritani/Kento Takeuchi 4-6 6-3 [11-9].
Sebenarnya Justin dan Christo memiliki peluang besar untuk mengamankan gelar atau gelar keempatnya di level turnamen ITF Men’s Future tersebut. Usai kalah 4-6 di set pembuka, duet kombinasi petenis yunior dan senior itu memenangi set kedua dengan skor 6-3. Selanjutnya pada set penentuan yang berformat super tie break, mereka bahkan sempat unggul hingga 8-4.
Namun, pasangan Jepang yang menempati seeded ketiga itu mampu membalikkan keadaan hingga akhirnya unggul 11-9. “Kami berdua sebenarnya sangat solid. Tapi namanya permainan, pasti ada menang dan kalah. Ini sebagai pembelajaran buat saya dan Justin untuk ke depannya harus lebih semangat lagi,” kata Christo usai laga.
Dia mengemukakan, lawan yang dihadapi kali ini juga cukup kuat. Terbukti, beberapa kali melakukan servis tajam, lalu menempatkan bola-bola pada ruang agak jauh, namun lawan masih bisa mengembalikan dengan sempurna.
“Hari ini lawan bermain baik. Bola-bola pengembalian mereka dan tekanan juga tinggi. Bahkan pada super tie break, mereka mampu mengambil inisiatif untuk menyerang,” ungkapnya.
Justin Barki menambahkan, kekalahan tersebut tak akan jadi beban dan justru akan dijadikan batu loncatan untuk laga-laga selanjutnya. Apalagin usia Justin masih cukup muda, yakni 16 tahun.
“Setuju apa yang dikatakan Christo, bahwa ini buat batu loncatan. Chris membantu banget. Di set pertama agak jomplang, hanya Chris yang ambil bola. Saya berharap ke depan bisa improve lagi dengan mengasah ilmu dari Chris,” kata Justin.
(Arif M Iqbal/CN39/SM Network)