JAKARTA, suaramerdeka.com – Kompetisi bola voli Proliga akan kembali digelar. Ajang paling bergengsi di Tanah Air tersebut, sesuai jadwal bakal digulirkan selama tiga bulan mulai 27 Januari – 23 April mendatang. Pertandingan perdana akan dipusatkan di GOR Ken Arok, Malang, sementara partai final diselenggarakan di GOR Amongrogo, Yogykarta.
Pada musim ini, peserta di kelompok putri bertambah seiring kembalinya Jakarta BNI Taplus dan Bandung Bank BJB. Selain dua tim tersebut, ada Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Pertamina Energi, Gresik Petrokimia, Jakarta PGN Popsivo Polwan dan Batam Sindo BVN. Sedangkan kelompok putra diikuti enam tim, yakni Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta BNI Taplus, Jakarta Pertamina Energi, Palembang Bank Sumsesl Babel, Batam Sindo BVN dan Jakarta Elektrik PLN.
Direktur Proliga Hanny Surkatty mengatakan, pihaknya membuat aturan baru mengenai pemeringkatan tim. Jika tahun lalu poin paling tinggi berhak menduduki posisi teratas, kali ini diubah. Menurut dia, tim yang menangnya paling banyak berhak menempati posisi puncak, meski poinnya lebih kecil.
“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada klub-klub. Bahkan, aturan ini sudah dipakai saat Livoli Divisi Utama lalu,” kata Hanny Surkatty di Jakarta, Selasa (24/1).
Pihaknya berharap muncul pemain potensial dari kompetisi tahunan tersebut. Apalagi, Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) akan memantau pemain yang layak dipanggil mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) proyeksi SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
“Para pelatih kami harapkan ikut memantau dan memberi masukan, kira-kira siapa saja pemain yang layak untuk ikut seleksi timnas,” ungkapnya.
Sesuai rencana, program seleksi akan dijalankan usai Proliga berakhir pada April mendatang. Menurutnya, PBVSI akan memanggil 20 pemain putra dan 20 pemain putri pada seleksi nanti.
“Setelah itu akan dikerucutkan menjadi 12 putra dan 12 putri. Begitu SEA Games berakhir, pelatnas akan berlanjut untuk proyeksi Asian Games 2018,” terang Hanny.
(Arif M Iqbal/CN39/SM Network)