SEMARANG, suaramerdeka.com – Atlet dan pelatih PON XIX dan Peparnas XV Jabar 2016 sedikit lega. Bonus yang dinantikan akhirnya cair. Secara simbolis, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan bonus tersebut kepada perwakilan atlet saat apel pagi di halaman Kantor Gubernur Jateng Jl Pahlawan, Jumat (4/11).
Total nominal yang diberikan pada tahap pertama ini sebesar Rp 8,189 miliar atau 41 persen. Adapun jumla keseluruhan alokasi untuk bonus sebesar Rp 19,789 miliar. Adapun kekurangan, akan diberikan pada anggaran 2017. Ganjar Pranowo mengatakan, meski tak penuh, atlet bisa bersemangat untuk berjuang.
”Coba lihat daerah seperti Jabar, Jatim, dan DKI Jakarta yang baru dianggarkan pada 2017, dan nilainya pun tak sebesar yang digembar-gemborkan selama ini. Jadi, ini adalah komitmen bersama atas perjuangan atlet di PON dan Peparnas mengharumkan nama Jateng,” tandas gubernur.
Dijelaskannya, metode penganggaran bonus ini berdasar pada perkiraan medali yang diperoleh. Ketika ada anggaran tetapi tak penuh, Ganjar langsung meminta KONI Jateng memberikan kepada atlet dan pelatih. ”Anggaran tersebut berasal dari APBN dan sekarang sudah diputus. Jika ada kekurangan, akan dianggarkan lagi tahun depan. Mungkin saja Januari bisa cair kekurangan bonus,” jelas dia.
Tali asih secara simbolis diberikan kepada atlet PON cabang olahraga billiar Rp 339,8 juta, judo Rp 201,2 juta, angkat besi/ berat/ binaraga Rp 213,8 juta, pelatih PON cabor billiard Rp 151.700.000. Ganjar menegaskan akan mengawal langsung pencairan dan pemberian bonus ini. Uang yang diberikan langsung ditransfer ke rekening atlet-pelatih.
Hal ini untuk menghindari pemotongan dari pihak manapun. ”Jika masih ada pemotongan, itu namanya pungutan liar. Silakan saja datang ke saya dan tunjuk siapa orangnya,” tegas gubernur.
Ketua Umum KONI Jateng Hartono mengaku lega dengan pencairan bonus ini. Meski tak penuh, ini bentuk komitmen dan perhatian pemerintah kepada atlet dan pelatih. Dia mengakui atlet pasti membandingkan dengan daerah lain Tapi inilah kemampuan Jateng. ”Pajak bonus medali PON kali ini berkurang. Hanya sekitar tiga persen. Sementara PON sebelumnya, bisa mencapai 16 persen,” jelas Hartono.
(Krisnaji Satriawan, Lanang Wibisono / CN26)