SEMARANG, suaramerdeka.com – Permainan tim basket putri PON XIX Jateng dinilai belum konsisten. Hal ini berkaca pada hasil uji coba selama sepekan di Malaysia, pekan lalu. Selain itu Yuni Anggraeni dkk masih monoton dalam improvisasi di lapangan. Hal ini akan diperbaiki jelang PON XIX Jabar 2016, 17-29 September mendatang.
”Inkonsitensi ini dipengaruhi mental yang masih lemah. Kekurangan saat uji coba melawan tim putri PON Kaltim masih terjadi. Saat ditekan, anak-anak masih terlihat bingung dan kerap melakukan kesalahan sendiri. Terutama saat beruji coba melawan timnas U 20 dan 22 Malaysia. Sejatinya, secara teknik Jateng tak kalah,” tutur pelatih tim putri Jateng Xaverius Wiwid, Kamis (11/7).
Selama di Negeri Jiran, putri Jateng menjalani empat uji coba. Pada latih tanding pertama, provinsi ini harus mengakui keunggulan timnas U 20 Malaysia dengan 63-72. Laga selanjutnya, Yuni Anggraeni cs menang dari putri Selangor dengan 109-48. Lalu, Jateng kembali memetik hasil positif atas klub Seven Star dengan 68-47. Laga terakhir, harus kalah dari timnas U 22 Malaysia dengan 43-64.
”Melihat permainan, memang meningkat. Hanya saja, konsistensi yang harus lebih digenjot. Di PON nanti, tekanan akan lenih besar. Ini membutuhkan kesiapan mental yang kuat,” tutur asisten manajer Sahabat Wisma Sehati Semarang itu.
Selain sisi mental, kata dia, defense tim besutannya masih lemah. Pemain masih kerap terlambat menutup pergerakan lawan saat diserang. Di samping itu, saat berada di area pertahanan lawan, kerap terburu-buru melakukan tembakan. ”Harus bisa melihat posisi lawan dan kawan. Anak-anak terburu-buru untuk mengeksekusi,” tutur dia.
Setelah dari Malaysia, Wiwid akan memperbanyak games melawan klub lokal Semarang. Program ini, imbuhnya, untuk menjaga aura kompetisi pada pemain.
(Krisnaji Satriawan, Lanang Wibisono / CN26)