SOLO, suaramerdeka.com - Sirkuit Manahan Solo bakal kembali dijadikan ajang kejurnas balap motor Motoprix 2016. Sirkuit semipermanen yang menempati pelataran parkir utama Stadion Manahan itu rencananya digunakan adu kebut seri VI zona Jawa.
“Rancangan kami, kejurnas Motoprix Seri VI itu digelar pada 22-23 Oktober mendatang. Segala persyaratan, termasuk perizinan, sekarang sudah dalam proses,” kata Ketua Pengkot Federasi Olahraga Balap Motor (FOBM) Surakarta, Lilik Kusnandar, Kamis (29/9).
Pria yang juga Kabid Motor Roda Dua pada Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jateng itu menjelaskan, secara regulasi, ada empat kelas yang wajib dilombakan di arena Motopix. Kelas-kelas itu adalah MP1 (150 cc tune up seeded), MP2 (125 cc tune up seeded), MP3 (125 cc tune up pemula) dan MP4 (110 cc tune up pemula).
Adapun kelas MP5 (125 cc standar) dan MP6 (110 cc standar) merupakan kelas pendukung. ‘’Tapi biasanya kelas pendukungnya bertambah, tidak hanya MP5 dan MP6,’’ tutur Lilik.
Menurutnya, tambahan kelas-kelas pendukung tersebut disesuaikan dengan animo para pembalap lokal dan regional. Mereka yang bertarung di kelas itu biasanya para atlet pemula, atau pembalap-pembalap veteran yang tak lagi bisa menembus persyaratan sebagai peserta kejurnas. “Maka sering kali ada fun race dengan batasan maksimal kapasitas silinder (cc) dan setelan mesin standar atau tune up,” ungkapnya.
Lilik memprediksi, para pembalap motor yang baru saja bersaing di sirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya dalam ajang PON Jabar 2016, bakal berdatangan untuk kembalai mengadu performa di Sirkuit Manahan nanti. Dengan demikian, persaingan bakal berlangsung sengit.
Sementara peserta pada kelas-kelas pendukung juga diperkirangan cukup banyak. Hal itu mengingat bibit-bibit atlet pemula di Solo dan sekitarnya kini terus bertambah.
(Setyo Wiyono / CN26)