SOLO, suaramerdeka.com - Para pebulutangkis dari 11 negara berduel di GOR Sritex Arena, Solo, Kamis-Minggu (4-7/8). Mereka beradu ketangguhan untuk memperebutkan 19 medali emas dalam kejuaraan bertajuk Indonesia Parabadminton International 2016 itu.
Awalnya ada 12 negara yang terjun dalam agenda tersebut adalah tuan rumah Indonesia, Thailand, Singapura, Korea Selatan, Jepang, India, Hong Kong, Rusia, Belanda, Prancis dan Polandia. ”Sedianya ada 12 negara yang akan bertanding, tetapi akhirnya Sri Lanka membatalkan diri,” kata pelatih tim bulu tangkis National Paralympic Committee (NPC) Indonesia M Nurachman, Kamis (4/8).
Presiden NPC Indonesia Senny Marbun menambahkan, pertarungan dalam ajang tersebut lebih ketat dibandingkan sebelumnya, karena jumlah pesertanya bertambah. Kendati demikian, dia berharap tim tuan rumah dapat tetap mengoleksi medali emas terbanyak.
“Single event yang sudah masuk agenda BWF (Badminton World Federation/Federasi Bulutangkis Dunia-red) ini sudah kali ketiga digelar di Indonesia. Harapan kami, tentu para atlet Tanah Air mampu mempertahankan gelar juara umum,” ujar Senny, Selasa (2/8).
Total 15 atlet Indonesia turun dalam pertarungan tersebut. Mereka mengikuti hampir semua kelas, kecuali wheelchair 1 dan wheelchair 2. Menurut Senny, timnya membidik medali emas di empat kelas.
Mereka yang menjadi andalan antara lain Ukun Rukaendi yang bertarung di kelas lower 3 putra, Hari Susanto dan Freddy Setiawan (lower 4 putra), serta Suryo Nugroho dan Odi Kurnia (upper 5 putra). Sedangkan di kelompok putri di antaranya terdapat Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah.
Pada hari pertama pertandingan, seluruh nomor masih menggelar babak penyisihan. Dua pasangan campuran Indonesia, lolos melaju ke semifinal kelas SL3-SU5. Mereka adalah duet Fredy Setiawan/Leani Ratri yang akan menhadapi pasangan Sangnill Singha (Thailand)/Akiko Sugino (Jepang), serta Hary Susanto/Khalimatus Sadiyah yang bakal bertemu Gen Shogaki (Jepang)/Wannaphatdee Kamtam (Thailand).
(Setyo Wiyono, Ronald Seger / CN26)